Mengenang One Way 234 KM, Jalur Mudik-Balik Terpanjang dalam Sejarah

one way 234 km
foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO

Sahabat Awan, pada hari Selasa (18/4) ini, tepat sudah kita memasuki puasa hari ke-27 di bulan suci Ramadan. Ini artinya hanya tinggal beberapa hari lagi Idulfitri akan tiba. Bagi umat Islam, Idulfitri adalah sebuah momen yang paling dinanti dalam setahun karena menjadi waktu bertemu dengan keluarga besar serta melakukan kegiatan mudik.

Ya, mereka yang tinggal di perantauan biasanya sudah memburu tiket-tiket untuk pulang kampung baik naik pesawat terbang, bus umum, kereta api, atau kapal laut. Mereka yang mudik dengan kendaraan pribadi pun sudah terlihat sejak awal pekan ini. Apalagi mulai Rabu (19/4) besok, jatah cuti bersama instansi dan perusahaan telah dimulai, sehingga pergerakan arus mudik bakal mulai terasa.

Setelah tiga tahun negeri ini dilanda oleh pandemi Covid-19, bisa dibilang kalau tahun 2023 akan menjadi awal kembalinya keramaian arus mudik dan balik Idulfitri. Aku sendiri terakhir kali mudik ke kampung halaman Ibuku di Bukittinggi, Sumatera Barat sudah tahun 2016 silam. Sehingga praktis dalam tujuh tahun terakhir hanya menikmati Lebaran di rumah dan mengunjungi kerabat.

Apalagi dengan kondisi kaki kiriku yang baru saja patah dan harus dioperasi pada Februari kemarin, tampaknya menghabiskan Lebaran di rumah sambil menyantap kue-kue kering adalah pilihan.

Nah, bicara soal arus mudik dan balik saat Idulfitri, adakah di antara Sahabat Awan yang mengetahui One Way 234 Km?

arus balik Tol Cipali KM 155
Sesuai dengan namanya, One Way 234 Km merujuk pada sebuah jalur lalu lintas satu arah sepanjang 234 kilometer yang membuatnya menjadi arus terpanjang sepanjang sejarah peristiwa mudik-balik di Indonesia. Jalur itu hampir setara dengan jarak perjalanan Surabaya, Jawa Timur menuju Sragen, Jawa Tengah.

Dan ternyata peristiwa One Way 234 Km ini terjadi pada 19 Juni 2018 saat arus balik mulai yang memaksa polisi memberlakukan jalur satu arah di sepanjang Tol Cipali hingga Tol Cawang menuju arah Jakarta. Dilansir Kumparan, sistem satu arah ini bahkan diperpanjang hingga Gate Kertasari Tegal.

Menurut Irjen Royke Lumowa yang kala itu menjabat sebagai Kakorlantas Polri, keputusan sistem jalur lalu lintas one way yang sangat panjang diambil untuk mengantisipasi penambahan volume kendaraan dari Jawa Tengah. Tak heran bagi pengendara yang keluar dari Jakarta dihimbau untuk mengambil jalur arteri dan pantura karena keputusan rekayasa alur satu arah.

Jika Sahabat Awan ingat dan mengalami One Way 234 Km ini, tentu mengetahui kalau PT Jasa Marga Cabang Palikanci sampai menutup semua gerbang tol yang menuju Jawa Tengah. Apakah kondisi ini akan terulang di tahun 2023? Apapun itu, selamat mudik ya!

Posting Komentar

0 Komentar