Ternyata ini Alasannya Berat Badanku Tidak Turun Saat Puasa Ramadan

berat badan tidak turun
foto: Luis Santoyo/UNSPLASH

Sahabat Awan, apa kabarnya?

Tanpa terasa puasa Ramadan pada hari ini sudah memasuki satu pekan atau hari ketujuh. Aku beruntung karena masih terus berpuasa, meskipun saat ini tengah dalam kondisi pemulihan usai operasi kaki patah di akhir Februari 2023 kemarin.

Kalau ada yang bertanya apakah berat harus puasa usai operasi kaki? Aku akan menjawab, sama sekali tidak berat. Karena yang dioperasi adalah bagian tulang di kaki kiriku, sama sekali tak berkaitan dengan menahan lapar dan haus.

Aku pun tetap menjalankan puasa seperti biasanya, makan dengan nyaman, sahur dengan semangat dan malah bertambah berat badan.

Yap, kalau ada yang mengira puasa Ramadan berat badan berkurang, kondisi sebaliknya justru terjadi padaku.

Aku kadang bingung, kenapa kok puasa Ramadan malah makin gemuk? Malah makin berisi saat Idulfitri? Apakah ini artinya aku tidak berpuasa?

Eits, jangan berprasangka buruk dulu! Karena ternyata memang ada beberapa hal yang membuat seseorang justru tidak mengalami berat badan turun sekalipun berpuasa Ramadan. Jika kalian sepertiku, mungkin beberapa hal berikut ini adalah penyebabnya:

Pertama, Masih Konsumsi Gula

minuman takjil
foto: tagar.id/Rasabunda

Yang namanya berpuasa, kita semua tentu berharap takjil yang manis dan menyegarkan. Bahkan untuk masakan saat berbuka atau sahur, tak jarang yang manis dan mengandung gula selalu hadir di meja makan.

Misalnya saja aku berbuka dengan semangkuk kolak ubi pisang, segelas es dawet, sepiring ayam kecap dan dilanjutkan usai tarawih menyantap sepiring pisang bakar kental manis. Hampir seluruh makananku itu masih mengandung gula yang jika dikonsumsi terus, bisa memicu obesitas dan sudah pasti berat badan tak turun saat usai Ramadan.

Kedua, Balas Dendam Pakai Karbohidrat

Salah satu kebiasaan burukku saat puasa Ramadan adalah melakukan aksi ‘balas dendam’ waktu berbuka dengan menyantap banyak nasi. Tak hanya nasi, usai tarawih bahkan aku akan tetap menyantap roti hingga terang bulan yang tentunya mengandung banyak karbohidrat. Sahabat Awan harus tahu kalau karbohidrat ini diolah menjadi glukosa dalam tubuh. Namun lantaran selama puasa aku sering rebahan, glukosa yang menumpuk gagal jadi energi tapi malah disimpan jadi lemak.

Ketiga, Sama Sekali Tak Gerak

malas saat puasa
foto: Matheus Vinicius/UNSPLASH

Oke jujur, olahraga adalah sesuatu yang jarang kulakukan. Bukan hanya karena aku sekarang masih dalam pemulihan kaki patah, tapi memang hidupku dalam 24 jam lebih sering rebahan. Lantaran profesiku sebagai blogger, praktis saat puasa jauh lebih santai dan banyak hibernasi seperti ular. Ternyata kebiasaan remaja jompo ini membuat tubuh makin menumpuk lemak. Diperburuk dengan aku jarang mengonsumsi probiotik yang mengandung bakteri baik untuk pencernaan, selamat tinggal tubuh langsing.

Gimana Sahabat Awan? Apakah kalian termasuk yang menjalani puasa Ramadan sepertiku? Karena masih ada tiga pekan lagi sebelum Idulfitri, yuk sama-sama memperbaiki asupan makanan dan minuman, supaya tubuh makin sehat dan tak terlalu menumpuk lemak hingga Lebaran nanti.

Posting Komentar

0 Komentar